Dengarkan Khutbah Jum’at singkat dan terbaru hari ini (5 Agustus 2022) tentang keutamaan puasa tasu’a dan puasa asura di bulan muharram. Khutbah Jumat bulan Muharram
Diketahui bahwa selama bulan Muharram, umat Islam dapat mengamalkan beberapa amalan, yaitu puasa tasu’a dan puasa asura.
Pada artikel ini, kita akan membahas keutamaan puasa dua sunnah yang dilakukan oleh umat Islam.
Bagi anda yang belum menyiapkan materi khutbah jumat hari ini, materi ini bisa menjadi referensi karena singkat dan mudah dipahami oleh jemaah. Khutbah Jumat bulan Muharram,
inilah Khutbah Jum’at singkat hari ini 5 Agustus 2022 tentang Keutamaan Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura di Bulan Muharram. Khutbah Jumat bulan Muharram,
khotbah pertama
A لاَ لَهَ لاَّ الهُ لاَ لَهُ ا لُهُ
ا Tujuan Kehamilan dll. ا Pertemuan
ااالنّ ا perisai goblin.
الَّذِينَ اتَّقُوا الَّهَ اتِهِ لَا لَّا لِمُونَ
اَّذِينَ اتَّقُوا الَّهَ لُوا لًا ا لِحْ لَكُمْ الَكُمْ لَكُمْ الَهُ لَهُ
Ma’asyiral Muslim, semoga Allah memberkati Anda,
Kita sekarang berada di awal-awal bulan Muharram, bulan yang agung dan membahagiakan.
Bulan ini merupakan bulan pertama Tahun Baru Hijriah Islam dan merupakan salah satu tempat suci atau bulan bersuci dalam Islam yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
Riset
“Sesungguhnya bilangan bulan adalah dua belas bulan menurut ketetapan Allah, sebagaimana ketetapan Allah ketika menciptakan langit dan bumi, dan di antaranya ada empat bulan yang diharamkan. Itulah agama yang shalih, maka di sana (bulan keempat) jangan salah paham…” [At-Taubah: 36]
Empat bulan haram yang disebutkan oleh Allah dalam kitab suci dijelaskan secara rinci oleh Nabi, seperti yang disebutkan oleh Nabi dalam hadits Abi Bakrah radhiyallahu ‘anhu:
..ال rami اثْstا old
Ada dua belas bulan dalam satu tahun. Empat di antaranya adalah bulan haram. Tiga bulan haram berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram dan (keempat) Rajab Mudhar, yang terletak di antara bulan Jumada dan Sya’ban. ” [Bukhari No. 2958]
Dinamakan Muharram karena merupakan bulan larangan dan penegasan larangannya.
Salah satu keutamaan bulan Muharram adalah perbuatan baik yang dilakukan di bulan ini memiliki pahala yang lebih besar dan dosa yang lebih besar dari pada bulan-bulan lainnya.
Sebagaimana Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menjelaskan arti firman Allah Ta’ala:
لاَ لِمُواْ
Jadi jangan salah paham pada diri sendiri di (bulan keempat) itu…”
Sementara itu, komentator Saraf Katada menjelaskan arti dari ayat tersebut, dengan mengatakan: “Memang benar bahwa kezaliman di bulan haram itu salah, dan dosanya lebih besar daripada yang dilakukan di luar bulan haram. Kezaliman dalam situasi apa pun adalah besar, tetapi Allah menegakkan urusannya menurut kehendaknya.”
Kelebihan lain dari Muharram adalah puasa sunnah bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa wajib Ramadhan.
ال: ال ل الله : { لُ الصِّيَامِ انَ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ } [رواه لم 1982].
Dari Abu Hurairah Radiera Juan Hu, ia berkata, “Rasulullah bersabda,” Puasa yang paling baik setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram Allah. [Haith Diriwayatkan oleh Muslim No. 1982]
Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk memperbanyak puasa sunnah, tetapi tidak berpuasa satu bulan penuh, karena Nabi hanya berpuasa satu bulan penuh pada bulan Ramadhan.
Kemudian ada hari khusus yang merupakan sunnah ketika umat Islam berpuasa selama bulan Muharram, yaitu puasa ‘Asyura’.
Sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi rahimahullah, yang dimaksud dengan Asyura adalah tanggal sepuluh bulan Muharram.
Dan Tasu’a adalah hari kesembilan. Demikian juga Jumhur ulama (kebanyakan ulama) mengatakan. Ini jelas dari konsekuensi hadits dan makna umum pengucapannya. Ini terkenal di kalangan ahli bahasa. “[Al-Majmu’]
Jadi, puasa Tasu’a mengacu pada puasa hari kesembilan, dan puasa Asyura adalah puasa sunnah hari kesepuluh bulan Muharram.